KAPAN BERSAMA LAGI? Catatan Kuratorial Pameran Jejaring Seniman Muslim KHAT di Ramadhan 1443/2022, Oleh Doni Riw.


 KAPAN BERSAMA LAGI?

Catatan Kuratorial Pameran Jejaring Seniman Muslim KHAT di Ramadhan 1443/2022

Oleh Doni Riw.


Ramadhan 1443 ini bulan pengobat Rindu. Rindu menahan lapar, rindu berbarengan iftar, rindu pada masjid yang penuh dengan jamaah tarawih.

Rindu itu syahdu. Sebuah rasa hati yang muncul setelah lama tak bertemu. Tak ada rindu tanpa kebersamaan sebelum perpisahan. Maka tak ada rindu pada Ramadhan, di hati yang tak pernah merasakan bahagia bersamanya.

Pun begitu pada muslimim yang dipersaudarakan oleh iman. Mereka merasakan kebahagiaan di dalam kebersamaan. Maka pasti rindu tatkala lama tak bertemu. Saat itu mereka akan berkata; "Kapan Bersama Lagi?"

"Kapan Bersama Lagi" menjadi tema pameran jejaring seniman muslim KHAT di Ramadhan 1443H/2022M kali ini. Pameran Ramadhan bagi KHAT adalah agenda rutin tahunan. Dua tahun sebelumnya (1441H/2020M), pameran KHAT terkendala pandemi, sehingga urung dilakukan. Sedangkan tahun lalu (1442H/2021M), pameran dilaksanakan setengah offline setengah online. Bertajuk; "News World Order". Kali ini pandemi sudah mulai mereda. Maka "Kapan Bersama Lagi?" akan terjawab "Ramadhan ini Bersama Lagi". InsyaAllah.



Karya Teguh Wiyatno


Pameran jejaring seniman muslim KHAT di Ramadhan 1443H/2022M kali ini adalah anugerah Allah yang luar biasa. Karena kerinduan akan ukhuwah dengan saudara sesama seniman muslim itu semakin meluas.

Pameran Ramadhan jejarang seniman muslim KHAT kali ini insyaAllah diselenggaran di Gallery Seni Bp Syaiful Adnan; Seniman, Pelukis, Maestro Kaligrafi Indonesia.

Bp Syaiful Adnan sebagai Kaligrafer senior tidak sendiri. Hadir juga dalam pameran ini Agus Baqul Purnomo. Pelukis Kaligrafi kontemporer dengan reputasi internasional. Selain itu hadir pula Bp Rispul, Ki Lutfi Caritogomo, Aruman, dan masih banyak lagi.

Sementara itu, karya non kaligrafi diikuti oleh Deni Je, Teguh Wiyatno, Eiwand, serta jejaring lain. Event kali ini semakin istimewa dengan kehadiran seniman-seniman potensial dari Wonosobo, seperti Sugeng Pribadi, serta Syafe'i.


Teguh Wiyatno

Karya dari para seniman ini seolah hendak menyampaikan pesan kerinduan akan penyatuan kembali muslimin yang kini tengah tercerai berai.

Dahulu mereka disatukan oleh aqidah, dengan ukhuwah, di bawah pimpinan satu Khalifah. Sejak Rasul mendapatkan bai'at dari penduduk Madinah, semua muslimin bersatu di bawah satu bendara "Laa Ilaha Ilallah, Muhammad Rasulullah". Tak pandang suku, tak pandang bangsa. Bangsa Quraisy, Bangsa Aus, Bangsa Khazraj, Bangsa Afrika, Bangsa Persia, semua bersatu di bawah panji Islam.

Di masa Khalifah Umar bin Khattab, Al Quds yang sebelumnya menjadi bagian bangsa Romawi, saat itu menyatu pula dalam Islam. Di masa Muhammad Al Fatih, ibukota Romawi Timur, Konstantinopel, juga tersatukan dalam Islam. Bahkan muslimin yang berkedudukan nun jauh di timur, sebuah negeri kepulauan bernama Nusantara, menyatu pula dalam Kasultanan-Kasultanan Islam yang menginduk pada satu Khalifah yang saat itu berledudukan di ibukota muslimin Istambul.


Lukisan Niko Ricardi

Namun sayang, pada tahun 1342H/1924M, Khalifah terakhir yang menjadi pengikat ukhuwah muslimin seluruh dunia itu dijatuhkan secara licik oleh rekayasa para penjajah yang berasal dari Barat. Selanjutnya, negeri-negeri muslim yang dahulu menyatu dalam satu persaudaraan, satu negara besar itu, dipecah belah menjadi negara-negara kecil berbasis bangsa.

Rasul SAW dahulu menyatukan berbagai bangsa di bawah panji Islam, kemudian orang Barat memecah belah kesatuan itu, kembali menjadi negara-negara bangsa.

Maka setelah berpisah selama 101 tahun hijriyah ini (atau setara 98 tahun masehi), sangat wajar jika muslimin merindukan kembali ukhuwah yang menyatukan kembali muslimin Nusantara dengan muslimin Palestina, Arab, Turki, Maroko, Uzbekistan, Uyghur, Rohingya, dalam satu kepemimpinan agung seorang Khalifah.

Penyatuan itu akan mengembalikan keagungan muslimin, seperti yang telah Allah firmankan; Kuntum Khaira Ummatin (Kalian Adalah Umat Terbaik).

Jadi, kapan kita bersama lagi? Semoga Allah segera ijabahi kerinduan ini.


Jogja, Ramadhan 1443H/2022M










Tidak ada komentar:

Posting Komentar