Tampilkan postingan dengan label The Sent Down Iron. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label The Sent Down Iron. Tampilkan semua postingan

THE HOT GIFT (HADIAH PANAS), LUKISAN DENI JE SERI THE SENT DOWN IRON

 

Judul: THE HOT GIFT (HADIAH PANAS)
Tanggal: 2020
Material: Cat air dan pensil cat air pada kertas
Ukuran: 100 x 70 cm



Besi adalah hadiah untuk bumi. Bumi ini tidak mampu melahirkan besi. Ledakan bintang raksasa, yang disebut supernava, menyebarkan besi ke penjuru alam semesta dan memberi hadiah untuk bumi.

Untuk lukisan ini, selain cat air Deni Junaedi menggunakan pensil cat air. Dia melukis di atas kertas aquarel berteksture kasar.


Title: THE HOT GIFT
Date: 2020
Materials: Watercolor and pencil watercolor on paper
Size: 100 x 70 cm


Iron is the gift for earth. This earth cannot produce iron. The exploded giant star, called a supernova, spread iron to universe and given the earth the gift.

Besides watercolor, for this painting, I used pencil watercolor. I painted on a rough aquarele paper texture.

Watiron, Lukisan Deni Je, Seri "The Sent Down Iron"


Judul: WATIRON
Tanggal: 2020
Material: Cat air di atas kertas
Ukuran: 29,5 x 41,5 cm

Besi datang dari luar bumi, demikian pula dengan air. Air berasal dari dari es planetesimal. Planetesimal adalah benda padat yang ada di cakram protoplanet. Sementara itu, besi dikirim ke bumi dari supernova, bintang raksasa yang meledak.

Karena kesamaan fenomena ini, saya menggabungkan kata 'water' (air) dan 'iron' (besi) menjadi 'watiron'. Saya melukiskannya sebagai bola air yang menyatu dengan gir-gir besi.




Title: WATIRON
Date: 2020
Materials: Watercolor on paper
Size: 29,5 x 41,5 cm

Iron came from outside the earth, and so did water.  Water came from planetisimal ice. Planetisimal is solid objects in protoplanet disk.  Meanwhile, iron was sent to earth from supernova, a giant star that exploded. 

Because of this phenomena, I combined the word 'water'and 'iron' into 'watiron'. I painted it as water ball merged iron gears.





 

Dari Atas, Lukisan Deni Je, Seri "The Sent Down Iron"


 

Judul: FROM ABOVE (DARI ATAS)
Tahun: 2019
Material: Cat air pada kertas
Ukuran: 83 X 59 cm

Besi merupakan material yang unik. Kendati tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, besi tidak datang dari bumi. Bumi tidak mampu memproduksinya. Besi datang dari bintang raksasa yang meledak, supernova.

Pada lukisan ini, saya menggambarkan konsep itu dengan menempatkan besi di atas bumi kuno. Gir dan rantai menggambarkan besi tersebut. Globe yang tampak sebagian di sisi kanan bawah merepresentasikan bumi. Lelehan cat air mewakili besi yang diturunkan [the sent down iron]

Lukisan cat air ini mengkombinasikan antara spontanitas efek cat air dan bentuk realistik. Saya menggunakan teknik wet on wet pada beberapa bagian.





Title: FROM ABOVE
Date: 2019
Materials: Watercolor on paper
Size: 83 X 59 cm

Iron is a very special material. Although it cannot ignore from human life, iron do not come from the earth. This earth cannot produce that metal. Iron comes from exploded giant star, supernova.

In this painting, I depict this concept by placing iron above the ancient earth. Gears and chains represent iron. A part of globe is for the earth. The melting watercolor is for the sent down iron.

This watercolor painting is a combination between spontaneity of watercolor effects and realistic forms. I use the wet on wet technique in some part.




Sang Tamu, Lukisan Deni Je, Seri "The Sent Down Iron"


Judul: THE GUEST (SANG TAMU)
Tahun: 2019
Material: Cat air pada kertas
Ukuran: 59 x 41 cm


Besi adalah tamu untuk bumi ini, karena ia berasal dari luar globe ini. Bumi, bahkan matahari, tidak dapat memproduksi besi. Logam ini dikirim supernova. Supernova adalah ledakan bintang raksasa.

Saya menggunakan konsep ini untuk menciptakan lukisan. Efek lelehan cat air dari bentuk besi merepresentasikan ‘the sent down iron’ [besi yang diturunkan]. Gir dan mesin untuk mewakili besi. Secara komposisional saya menempatkan besi pada bagian atas untuk menunjukkan bahwa besi adalah tamu bagi bumi.



Title: THE GUEST
Date: 2019
Materials: Watercolor on paper
Size: 59 x 41 cm

Iron is the guest for the earth, because it come from out side. This earth, event the sun, cannot produce iron. Just supernovas sent iron. A supernova is a powerful and luminous stellar explosion. 

I use this concept for creating this painting. Melting watercolor effects from iron forms represent ‘the sent down iron’. Gears and machine depict iron. On composition, I added the iron forms in the top side of paper for saying that iron is the guest for the earth.

LUKISAN "BUKU DAN BESI YANG DITURUNKAN" KARYA DENI JE


Judul: BUKU DAN BESI YANG DITURUNKAN
Tahun: 2020
Material: Cat air pada kertas
Ukuran: 83 X 59 cm

Besi diturunkan ke bumi dari supernova. Ledakan bintang raksasa ini melontarkan besi ke bumi dan berbagai penjuru alam semesta.

Lukisan cat air ini menggambarkan fenomena itu. Selain itu, saya menghadirkan bentuk buku yang mengabarkan bahwa besi diturunkan dari atas ke bumi.

Saya menggunakan teknik lelehan cat air untuk melukiskan buku dan besi yang diturunkan tersebut. Dalam karya ini, besi diwujudkan dalam mesin yang mengkilap.













Title: THE SENT DOWN BOOK AND IRON
Date: 2020
Materials: Watercolor on paper
Size: 83 X 59 cm

Iron came to earth from supernova. The giant star explosion launched iron to earth and to every corner of the universe. 

This water color painting depicts this phenomena.  Moreover, I presents a book which tells that iron was sent to earth. 

I used water color melting technique to paint the book and iron. In this piece, iron is painted as shiny engine.




Lukisan "Buku dan Besi yang Diturunkan"
dalam display Pameran Tunggal Deni Je "The Sent Down Iron"
di KHAT Gallery Yogyakarta



 

MEMBAKAR BUMI, LUKISAN DENI JE

 


Judul: Membakar Bumi (Burning The Earth)
Tahun: Burning The Earth
Material: Cat air di kertas (watercolor on paper)
Ukuran: 94 x 140 cm

Covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan masyarakat dunia, tetapi juga mengguncang aspek ekonomi, sosial, bahkan politik. Orang-orang menjadi panik. Hampir semua orang menganggap ini adalah mimpi buruk yang pingin segera berakhir. Tentu saja kita semua berharap pandemi ini akan segera berlalu.

Terkadang hal yang dinilai buruk akan menjadi sesuatu yang sangat berharga setelah itu lama sekali berlalu. Misalnya, pada abad ke-14, wabah 'Kematian Hitam' (Black Death) membunuh sepertiga penduduk Eropa. Meskipun demikian, wabah itu memaksa orang Eropa untuk mengatasinya dengan membuat berbagai teknologi baru untuk menggantikan para pengolah lahan yang telah meninggal. Maka, wabah Kematian Hitam sering disebut sebagai kakek dari Revolusi Teknis. Hasilnya, teknologi terus berkembang dan kita dapat menikmatinya hingga sekarang.

Saya berharap, setelah pandemi Covid-19 ini, peradaban akan tumbuh dan terus berkembang.

Ide ini saya gambarkan dengan bentuk bumi yang terbakar. Globe bumi ada dalam proses peleburan di pabrik besi. Metafora ini juga mengingatkan kita bahwa besi berasal dari luar angkasa, dari ledakan Supernova. Bayangkan, jika ada manusia yang hidup pada masa itu, pasti proses ‘hujan besi’ akan dianggap sebagai bencana yang sangat dahsyat. Namun, lama setelah itu, kita tahu bahwa besi sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Untuk menggambarkan Pandemi Virus Corona ini, saya juga menambahkan bentuk dipan rumah sakit pada ruangan yang panas itu.














Title: Burning The Earth
Date: 2020
Materials: Watercolor on paper
Size: 94 x 140 cm


Covid-19 has not only been attacking the health of the world society, but also the aspects of economy, social, even politics. People became panics. Anybody considers it as a nightmare that is hoped to end soon. Of course, we all wish this pandemic to pass away soon as well.

Sometimes, something that is considered bad will become a very worthy thing after it is gone for long. For example, at the 14th century, the black death pandemic killed the third of people of Europe. Even so, the plague compelled Europeans to make some breakthrough technologies to replace the owners of cultivated lands that had passed away. Therefore, the black death is often called grandfather of technical revolution. The result, technology continuously develops that we can enjoy till today.

I hope, after the pandemic Covid-19, the civilization will grow and continue to develop.
This idea I depict in a burning form of the earth. The earth globe is on the process of smelting in an iron manufacture.

To illustrate the Corona virus pandemic, I have also added a form of a hospital bed at the burning room.







Lukisan "Membakar Bumi" dalam display
Pameran Tunggal Lukisan Deni Je "The Sent Down Iron"
KHAT Gallerry Yogyakarta